Selasa, 01 Juni 2010
Presiden Pertimbangkan Bentuk Satgas
JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tengah mempertimbangkan untuk membentuk satuan tugas guna memperkuat Kedubes RI di Amman, Jordania, dalam usaha penyelamatan 12 warga negara Indonesia yang ditahan Pemerintah Israel. Ke-12 WNI tersebut ditangkap saat menumpang kapal kemanusiaan Mavi Marmara yang membawa bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
Gagasan tersebut, kata Presiden, telah disampaikannya kepada Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Selasa (1/6/2010) malam.
"Tugas pokoknya adalah menyelamatkan WNI yang berada di tahanan Israel," ujar Presiden kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (2/6/2010).
Terkait serangan Israel terhadap kapal kemanusiaan itu, Indonesia sebagai Wakil Ketua Dewan HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mendorong Dewan HAM mengeluarkan resolusi yang tepat. Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan pernyataan yang keras terkait penyerangan militer itu.
"Statement telah dikirim ke Sekjen PBB, Dewan Keamanan PBB, dan Majelis Umum PBB," kata Presiden.
Dikatakan Presiden, pada pertemuan ASEAN-GCC di Singapura pada 1 Juni kemarin, Indonesia juga aktif mendorong dikeluarkannya pernyataan keras terkait penyerangan yang menewaskan 16 sukarelawan tersebut.
"Pernyataan ini satu napas dengan pernyataan kita, yaitu mendesak PBB melakukan langkah pasti soal penyerangan oleh militer Israel," kata Presiden.
sumber,nasional.KOMPAS.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar